Apakah ajaran Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja ada dalam Alkitab?

Pertanyaan:

1) Kalau boleh tau dalam kitab suci mengapa Rasul rasul spt : Matius, markus, Lukas, yohanes Paulus, Petrus, dll yang hidup pada zaman itu tidak mengajarkan tentang bunda Maria? karena yang pasti ajarannya adalah pada Matius 28 : 19-20. Dan kalaupun bunda Maria adalah bunda gereja spt yang telah ditetapkan, seharusnya para rasul yang hidup pada waktu itu juga mengajarkan hal tersebut di dalam kitab2 yang ditulisnya kepada jemaat2nya spt saat Paulus di korintus, filipi, roma, galatia, Efesus, ibrani dll
2) Mengapa jika ada pengakuan bunda maria adalah bunda gereja maka seharusnya Jusuf juga sebagai bapak Gereja karena tindakan mulia yang diambil Jusuf ( matius 1: 18-20)
Jesus dilahirkan dari benih Roh Kudus yang dikandung oleh seorang “hamba Tuhan” yang bernama Maria, dan Jusuf adalah suami sah dari Maria, yang berarti ayah ” tiri ” Jesus. ( Lukas 1 :38)
Jadi Jusuf juga berperan penting dalam kehidupan Jesus, karena dari Jusuf lah silsilah Jesus ada.
( Matius 1 :1-17) Bisa dipastikan bahwa Jusuf juga seorang perjaka tulen yang saleh sama seperti perawan Maria saat ditemui Malaikat . dan Allah sangat tahu alasan mengapa dipilihnya Jusuf dari antara para lelaki saat itu. sebagai suami Maria dan bukan hanya supaya Jesus memliki silsilah keturunan saja.Mengapa silsilah Jesus diambil dari Jusuf bukan dari bunda Maria? karena dalam tradisi yahudi pada saat itu adalah : seorang putra akan mewarisi silsilah ayahnya. dan silsilah dari Jusuf inilah Abraham dll ( Matius 1 :1-17) berada.
Dalam Luk 2:7: …dan ia (Maria) melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin… Penjelasan anak sulung ini mempunyai arti luas, bisa juga diartikan seperti Kejadian 4:4.
Jika diperhatikan kedua ayat ini maka sangatlah jelas kemiripan persembahan yang diterima oleh Allah Bapa yi: keduanya sama sama sulung dari antara yang lain.
3) Intinya semua hamba Tuhan itu kudus, baik Maria, Jusuf , Abraham ( Bp Orang beriman ), yakub, Ishak, Rasul2, Paulus, dll ( nama2 silsilah Jesus) tidak ada tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah. karena Tuhan juga tidak memberikan tingkatan dari mereka itu.
Bukan berarti Bunda Maria lebih tinggi kedudukanya dari Bp Abraham atau sebaliknya atau yg lain. (
Bandingkan (Kejadian 22-16-18) & (lukas 1 : 26-38) Manakah yang lebih tinggi pangkatnya….. tidak ada, semua sama tingginya.Karena ketaataan Bunda maria kepada Allah Bapa sama seperti ketaatan Bp Abraham,Yakub, Daud, Ayub, , Rut, Ester, Paulus, Petrus, dll
Karena hanya ada 1 yang lebih tinggi dari semuanya itu The One and only One yi: Filipi 2: 5 -11 dan Yohanes 14 :6
Thx, Jimmy

Jawaban:

Shalom Jimmy,
Saya percaya maksud Jimmy menuliskan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui dasar pengajaran dari Gereja Katolik tentang peran Bunda Maria dalam rencana keselamatan Allah. Untuk itu, saya mencoba menuliskannya.
Namun pertama-tama, mari kita sadari bersama bahwa Gereja Katolik, sama dengan gereja Kristen Protestan, tidak pernah menganggap Bunda Maria sama, atau bahkan lebih tinggi dari Tuhan Yesus. Maka ayat Filipi 2:5-11 dan Yohanes 14:6 itu sungguh-sungguh menjadi pegangan kita bersama. Hanya Kristuslah Jalan, kebenaran dan Hidup.
Berikut ini adalah tanggapan saya tentang keberatan Jimmy:
1) Mengapa ajaran tentang Bunda Maria tidak ada dalam Alkitab? Apakah pengajaran tentang Maria sebagai Bunda Gereja ada di Alkitab, sebab nampaknya tidak disebutkan dalam pengajaran para rasul Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus, Petrus?
Jawab: Tentu pengajaran tentang Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja ada dan bersumber dari  Alkitab. Berikut ini saya sertakan ayat-ayatnya. Memang Maria tidak disebutkan banyak dalam Alkitab, karena fokus dari Alkitab adalah Tuhan Yesus; tetapi dari sedikit yang yang dijabarkan sudah cukup untuk menjadi dasar pengajaran Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda Gereja.
Bunda Maria adalah Bunda Allah menurut Alkitab:
Lukas 1:43, Elisabeth menyebut Bunda Maria sebagai “ibu Tuhanku.
Matius 1:23, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel, yang berarti, “Allah menyertai kita.” Maka, Bunda Maria adalah ibu dari Allah yang beserta kita.
Lukas 1:35: Kata malaikat itu, “….sebab anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, anak Allah.
Galatia 4:4: “tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
Bunda Maria adalah Bunda Gereja menurut Alkitab:
Yohanes 19: 26-27. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya disampingnya, berkatalah Ia kepada  ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu” kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya, “Inilah ibumu!”/ Behold, your mother! Dan sejak itu murid itu [Yohanes] menerima dia [Maria] di dalam rumahnya.” Kita ketahui Yesus hanya berkata 7 kali sebelum wafatNya dan pastilah itu merupakan pengajaran yang penting. Gereja Katolik selalu memahami ucapan tersebut, sebagai Yesus yang mempercayakan Ibu-Nya kepada kita semua, yang diwakili oleh Rasul Yohanes. Sama seperti Yohanes Pembaptis menyebutkan sesuatu yang penting tentang Yesus dengan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah”/ Behold, the Lamb of God (Yoh 1:29); maka Tuhan Yesus juga menyebutkan hal yang penting tentang Maria, dengan berkata kepada para murid-Nya, “Inilah ibumu!”/ Behold, your mother!
1 Korintus 12. Dalam perikop ini kita diajarkan oleh Rasul Paulus bahwa kita merupakan anggota dari Tubuh Kristus, walaupun bukan secara literal merupakan anggota Tubuh fisik Kristus. Nah, menurut pengajaran Rasul Paulus, oleh rahmat Allah kita dipersatukan dengan Kristus secara rohani, maka hubungannya adalah, kalau Bunda Maria adalah ibu literal dari Yesus, dan kalau anggota-anggota Gereja adalah anggota-anggota Tubuh Kristus (secara rohani) maka Bunda Maria adalah ibu spiritual/rohani kita juga.
Ibrani 2:11. Rasul Paulus juga mengajarkan, bahwa jika Tuhan Yesus tidak malu menyebut kita sebagai saudara-Nya, maka sepantasnya kita tidak malu untuk menyebut ibu-Nya sebagai ibu kita. Sebab kita juga memanggil Bapa-Nya, yaitu Allah Bapa, sebagai Bapa kita.
Wahyu 12. Di sini dikisahkan tentang seorang perempuan yang berselubungkan matahari. Orang-orang Kristen setuju bahwa anak dari perempuan ini adalah Kristus, maka ibu dari anak ini adalah Bunda Maria. Memang secara simbolis, dapat saja diartikan bahwa perempuan ini adalah Gereja ataupun bangsa Israel. Namun secara literal, perempuan ini adalah Bunda Maria.  Pada Wahyu 12:17, dikatakan bahwa perempuan itu memiliki “keturunan yang lain yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Dari sini kita ketahui bahwa Bunda Maria merupakan ibu literal dari Yesus, dan ibu spiritual dari Gereja/ umat beriman.
Demikianlah kutipan-kutipan ayat dari Perjanjian Baru yang menjadi dasar interpretasi Gereja Katolik tentang Bunda Maria adalah Bunda Gereja. Dalam hal ini Gereja Katolik memang memegang interpretasi yang diajarkan oleh para Bapa Gereja, sejak Gereja awal, seperti yang diajarkan oleh St. Ignatius dari Antiokhia (110) dan St. Irenaeus dari Lyon (180-199).
Para pendiri Gereja Protestan juga mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah Bunda Allah:
Martin Luther (Weimer, The Works of Luther, English translation by Pelikan, Concordia, St. Louis, Vol.7, p. 572): “Dalam karya ini, di mana ia [Bunda Maria] dijadikan Bunda Allah, terdapat banyak sekali karunia yang diberikan kepadanya sehingga tak seorangpun dapat memahaminya…. Tak hanya bahwa Bunda Maria adalah ibu dari Dia yang lahir [di Betlehem], tetapi juga ibu Tuhan Yesus, yang berasal dari Allah Bapa,  Ibudari seorang yang terbatas oleh waktu dan pada saat yang sama manusia dan Allah.”
John Calvin (Calvini Opera, Corpus Reformatorum, Braunschweig-Berlin, 1863- 1900 vol.45, p. 348, 335):
“Tidak dapat dipungkiri bahwa Allah dengan memilih Bunda Maria sebagai Ibu dari Putera-Nya, memberikan penghormatan tertinggi kepadanya…. Elisabeth memanggil Maria sebagai Ibu Tuhan, sebab kesatuan dalam Pribadi Yesus antara kedua kodrat Kristus [Allah dan manusia] adalah sedemikian sehingga dapat dikatakan bahwa manusia fana yang dikandung dalam rahim Maria adalah pada saat yang sama Tuhan yang ilahi.”
Ulrich Zwingli (Zwingli Opera, Corpus Reformatorum, Berlin, 1905, in Evang Luc., Op. Comp., vol.6, I, p. 639): “Adalah diberikan kepadanya apa yang tidak dipunyai oleh ciptaan yang lain, bahwa dalam dagingnya, ia [Maria] melahirkan Putera Allah.”
Dari sumber-sumber di atas, dapat diketahui bahwa pengajaran Gereja Katolik bahwa Maria adalah Bunda Allah dan Bunda Gereja sesungguhnya bersumber dari Alkitab. Para pendiri gereja Protestan-pun mengakui Bunda Maria sebagai Bunda Allah; hanya saja mereka tidak mempunyai pandangan yang sama tentang Bunda Maria sebagai Bunda Gereja, yang disebabkan karena mereka memiliki pandangan yang berbeda dengan ajaran Gereja Katolik tentang hakekat Gereja.
2) Mengapa ada perlakuan berbeda dengan St. Yusuf, sebab jika Maria Bunda Gereja maka Yusuf juga bapa Gereja?
Walaupun kita percaya bahwa St. Yusuf juga seorang yang suci, benar dan tulus hati di hadapan Allah (Mat 1:17), namun tidak bisa dipungkiri, perannya dalam rencana keselamatan terbatas sebagai bapa angkat Yesus. Sebab Yesus tidak dilahirkan dari hasil benih St. Yusuf. Namun Yesus lahir dari rahim Maria: tubuh-Nya sebagai manusia ‘mengambil’ tubuh dari Maria sebagai ibu-Nya. Maka peran St. Yusuf tidak akan pernah sama dengan Bunda Maria. Yusuf tidak bisa dikatakan sebagai Bapa Gereja. [Sebab jika analogi ini digunakan maka Kristus menjadi Anak/ Putera Gereja].
Jika kita melihat pengajaran dari Para Bapa Gereja, terutama St. Irenaeus, murid  Rasul Yohanes(180), yang mengatakan bahwa Bunda Maria adalah “Hawa yang Baru” (the New Eve), maka kita akan memahami mengapa Maria disebut sebagai Bunda Gereja. Perbandingan antara Hawa yang lama dan baru adalah sebagai berikut:
– Kepada malaikat yang sesat (Iblis), Hawa yang lama menyatakan ketidaktaatannya kepada Tuhan, sedangkan kepada malaikat Tuhan (Gabriel) Hawa yang baru [Maria] menyatakan ketaatannya kepada Tuhan.
-Hawa yang lama bekerjasama dengan Adam mendatangkan dosa kepada seluruh umat manusia, sedangkan Hawa yang baru [Maria] bekerjasama dengan Kristus mendatangkan keselamatan bagi umat manusia.
Maria hadir selalu dalam sejarah perkembangan Gereja. Ia adalah umat beriman yang pertama, saat ia mengatakan “YA” kepada malaikat Gabriel (Luk 1:38), saat Gereja terbentuk dari air dan darah yang keluar dari lambung Kristus di kayu salib [ini seperti halnya Hawa terbentuk dari rusuk Adam] (Yoh 19:25,34) dan pada saat manifestasi kelahiran Gereja pada hari Pentakosta (Kis 1:14). Maria pula yang hadir mempersatukan perbedaan antara Rasul Petrus dan Paulus, seperti diketahui dari gambar-gambar di katakombe. Maria selalu menyertai para murid, karena sejak Yesus wafat, Rasul Yohanes mengambilnya sebagai ibunya. Dan setelah Bunda Maria wafat dan diangkat ke surga, ia masih menyertai Gereja dengan doa-doanya.
Kita ketahui bahwa St. Yusuf tidak memiliki keterikatan sedemikian dengan Gereja. Ia bahkan telah wafat sebelum terbentuknya Gereja. Maka kita tidak menyebutnya sebagai Bapa Gereja. Ia memang sangat berjasa sebagai bapa angkat Yesus, dan oleh dia maka Yesus disebut sebagai keturunan Daud; namun ia tidak disebut sebagai Bapa Gereja, sebab memang peran yang dijalankannya dalam rencana keselamatan Allah bukan sebagai Bapa Gereja. Yang kemudian disebut sebagai Para Bapa Gereja, adalah para penerus murid-murid Yesus yang berperan besar dalam menjelaskan ajaran-ajaran Gereja, sesuai dengan pengajaran yang mereka terima dari para Rasul.
3) Menurut Alkitab, Kita semua mengakui bahwa “Karena Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Tim 2:5). Namun memang harus diakui bahwa terdapat perbedaan pandangan tentang ke-esaan pengantaraan Yesus ini. Bagi umat Kristen Protestan, pengantaraan ini terbatas pada Yesus saja, sedangkan menurut ajaran Gereja Katolik, pengantaraan ini melibatkan juga para orang kudus-Nya, dengan derajat yang berbeda-beda, karena mereka tergabung dalam Tubuh Kristus. Maka dengan prinsip ini diketahui bahwa pengantaraan anggota-anggota Tubuh yang lain itu hanya dimungkinkan oleh Kristus sang Kepala. Prinsip yang sama berlaku dengan pengantaraan Bunda Maria. Segala yang dilakukannya bagi Gereja adalah karena kuasa Yesus dan hanya karena kuasa Yesus. Jadi memang Gereja Katolik memegang ajaran ini bahwa “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh…. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang Satu dan sama yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya” (1 Kor 12:4, 11).
Maka walaupun di dalam Alkitab tidak disebutkan urutan tingkatan para nabi dan tokoh-tokoh Alkitab, tetapi kita secara objektif dapat mengakui bahwa misalnya ada nabi yang utama (major prophets) dan nabi yangminor (minor prophets). Pembedaan ini berlaku dalam studi Alkitab, baik oleh Protestan maupun Katolik. Misal, Nabi Musa, adalah ‘major’, sedangkan Nabi Amos ‘minor’. Namun pembedaan ini tidak untuk mengecilkan yang satu terhadap yang lain seperti dalam tubuh, jantung tidak dapat berkata kepada jari tangan, “Aku tidak butuh kamu.”Hal ini dijelaskan sangat baik oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 12. Maka, sebagai umat beriman kita selayaknya juga mempunyai pengertian demikian. Memang ada bermacam-macam karunia, dan dibagikan kepada tiap-tiap orang tidak sama rata, namun maksudnya adalah agar yang memiliki lebih banyak karunia dapat membagikan dan membangun anggota-anggota yang lainnya. Bukankah pesan ini yang sering kali muncul dalam Akitab? Lihat perumpamaan talenta (Mt 25: 14-30), Luk 12:48, dan Rom 15:1. Di antara segala ciptaan Tuhan, Bunda Maria memang diberi lebih banyak karunia oleh Tuhan [ia disebut sebagai ‘penuh rahmat’ lih. Luk 1:28], karena daripadanya Tuhan mempercayakan tugas yang sangat besar: yaitu melahirkan dan membesarkan Kristus Sang Putera, dan agar menjadi teladan iman bagi para pengikut Kristus. Maka marilah kita dengan rendah hati mengakui peran Bunda Maria yang istimewa ini, bukan untuk memuja Maria sebagai Tuhan, tetapi untuk memuja Tuhan yang telah memberikan karunia yang istimewa ini kepada Bunda Maria, sehingga oleh ketaatannya kita semua memperoleh Kristus. ( katolisitas.org)

Post a Comment

أحدث أقدم